Tarsius Center Indonesia (TCI) lahir dari keyakinan bahwa keberlanjutan masa depan merupakan akumulasi dari kebaikan kualitas hidup seluruh makhluk hidup, yang telah diupayakan sejak saat ini. Keterkaitan manusia dengan alam dalam mata rantai kehidupan dipandang perlu untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Pengembangan masyarakat yang berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya alam dengan kelembagaan masyarakat bersama multi-stakeholder menjadi beberapa cara TCI turut mendorong kapabilitas masyarakat, mengelola sumber daya untuk menciptakan kualitas kehidupan bagi semua makhluk hidup.
TCI merupakan transformasi dari lembaga yang sebelumnya bernama Kelompok Peduli Lingkungan Belitung (KPLB). TCI merupakan sebuah yayasan dan telah terdaftar di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Beberapa info tentang TCI dapat disimak di youtube.com. Berikut tautan videonya
TCI percaya sumber baik kehidupan datang dengan nilai yang baik.
TCI merupakan transformasi dari lembaga yang sebelumnya bernama Kelompok Peduli Lingkungan Belitung (KPLB) dan berdiri di tahun 1998. Adapun dasar awal didirikannya KPLB beserta aktivitas yang dilakukannya adalah karena Belitung memiliki ancaman lingkungan yang sangat besar khususnya dari pertambangan (timah) yang mana saat ini selain tambang yang dilakukan di daratan juga mulai masuk rencana eksploitasi tambang timah di laut.
Selain itu cadangan hutan Belitung saat ini sudah hampir habis berganti dengan masuknya perkebunan kelapa sawit skala besar yang kemudian sangat mempengaruhi ketersediaan air tanah, sungai, serta iklim makro Belitung sebagai daerah kepulauan.
Oleh karenanya sangat penting untuk melakukan konservasi, penyadaran masyarakat, serta menciptakan alternatif mata pencaharian yang berwawasan lingkungan bagi masyarakat.
Perjalanan panjang dari berdirinya KPLB sampai bertransformasi menjadi TCI menjadi bukti konsistensi dari perjuangan yang dilakukan. Dan beberapa prestasi yang pernah lembaga ini dapatkan yaitu: