(IDEA) Indonesia Digital Ecosystem Assessment
Tarsius Center Indonesia (TCI) didukung oleh British Embassy Jakarta dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum – UNDP Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) mengembangkan kajian Indonesia Digital Ecosystem Assessment (IDEA) yang dilaksanakan di 5 (lima) wilayah: Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat). Program ini dirangkum dalam sebuah Multi Stakeholder Meeting yang diadakan pada Selasa, 4 Juni 2024, di Jakarta.
Diinisiasi pada tahun 2023, IDEA muncul dari kekhawatiran terkait kesiapan ekosistem digital di Indonesia pasca-pandemi dan dampaknya terhadap perkembangan sosio-ekonomi masyarakat pesisir. Untuk itu, digitalisasi dibutuhkan bagi masyarakat demi menyambungkan dan memperkenalkan mereka kepada khalayak dan kesempatan yang lebih luas, dengan tetap mempertimbangan keunikan karakteristiknya masing-masing. Namun, untuk mengoptimalkan hal tersebut terdapat berbagai hambatan, seperti minimnya literasi digital dan terbatasnya kebijakan pendukung. Oleh karena itu, inisiatif ini ditujukan untuk mengidentifikasi kesenjangan dan mencari rekomendasi optimal untuk meningkatkan ekosistem digital di 5 (lima) area tersebut, dengan lebih lanjutnya berdampak pada pengembangan kualitas hidup masyarakat setempat.
“Melalui inisiatif ini, kami berkomitmen untuk memahami dengan lebih baik apa saja ‘kebutuhan digital’ masyarakat pesisir. Inisiatif ini akan membantu kami mengembangkan solusi yang terarah, inklusif, dan inovatif yang didorong oleh potensi besar digitalisasi, yang pada akhirnya dapat memberdayakan masyarakat pesisir,” kata Deputy Resident Representative UNDP Indonesia, Sujala Pant.
Dalam perjalanannya, inisiatif IDEA telah secara inklusif memfasilitasi dan mewadahi kekhawatiran masyarakat pesisir, terutama terkait pemulihan pasca-pandemi dan proses digitalisasi di wilayah mereka. IDEA juga telah mengakomodasi suara para pelaku usaha, utamanya wanita dan penyandang disabilitas, yang bertujuan untuk membuat sebuah rekomendasi yang responsif-gender dan representatif terhadap kebutuhan semua lapisan masyarakat. Isu-isu yang sering diangkat termasuk digitalisasi ekosistem bisnis, kolaborasi dengan pasar daring, pengembangan infrastruktur digital di wilayah tersebut, dan peningkatan literasi digital yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, inisiatif ini dirancang untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam ekosistem digital dan mengembangkan rencana aksi konkret yang terukur dan berkelanjutan.
Hasil dari kajian IDEA disampaikan kepada audiens melalui agenda Multi Stakeholder Forum untuk peluang untuk kolaborasi antar pemangku kepentingan dan penelaahan lebih lanjut atas kajian tersebut. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan – termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil – inisiatif ini telah mengambil pendekatan holistik untuk mengembangkan rencana aksi konkret yang terukur dan berkelanjutan demi meningkatkan ekonomi digital dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan.
Matthew Downing, Wakil Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan, “Tahun ini adalah tahun yang istimewa karena kita merayakan HUT ke-75 hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia. Inggris memiliki sejarah panjang dalam mendukung pariwisata domestik, yang kami akui sangat penting bagi perekonomian kita. Oleh karena itu saya berharap dapat berbagi hasil temuan kami dari penelitian IDEA hari ini sehingga kita dapat memperluas kolaborasi dan menciptakan solusi yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan. Melalui studi ini, terlihat jelas bahwa ada peluang besar untuk mencapai pertumbuhan dan menciptakan inovasi. Dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi tantangan dan peluang yang dapat diidentifikasi dan memanfaatkannya untuk mendorong tindakan kolektif, sehingga dapat meningkatkan ekonomi digital di ekonomi biru dan kawasan pariwisata Indonesia.”
Jodi Mahardi, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenkomarves, menyatakan dukungan penuh hasil studi IDEA. Dalam sambutannya, Deputi Jodi menyatakan bahwa inistiatif seperti IDEA akan menjadi salah satu tonggak pengembangan ekosistem digital yang dapat diterapkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara kepulauan dan pulau lainnya. “Kami percaya bahwa hasil penilaian IDEA akan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pengembangan ekosistem digital di wilayah pesisir,” ujarnya.
Selanjutnya, IDEA diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut, menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital bagi masyarakat pesisir. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, AIS Forum, dan UK-Indonesia Tech Hub dan Tarsius Center Indonesia bertekad untuk mendorong transformasi digital di sektor biru yang inklusif dan berkelanjutan.
Info lebih lengkap, bisa download PDF